Diam.

Diam? Ya, kadang diam membuat semuanya lebih baik. Tiada orang yang salah mengartikan maksud kita, tiada orang yang merasakan sakit hati, orang yang gembira pun tidak ada. So? Adil semuanya. Hanya diam dan diam. Diam. Sepanjang perjalanan hidup gue, udah banyak yang terjadi karena gue kurang menjadi sosok yang 'pendiam'. Sesungguhnya gue adalah orang yang bisa di kategorikan pendiam, tapi kurang 'pendiam'. Well, gimana ya? Semua kerasa serba salah. #np Raisa

Dan sekarang gue akan mencoba untuk lebih melihat situasi, memandang sesuatu dengan lebih dalam dan jernih, meresapi apa yang terjadi. Banyak hal yang memaksa gue untuk tetap diam walau gue mengetahui yang lebih. Sekarang yang penting adalah bagaimana gue bisa menjaga perasaan banyak orang, walau diri gue sendiri merasakan kegalauan yang dashyat. I'll just keep it with myself. Ga bagus juga kena serangan blues gitu, tapi lebih baik daripada menyebarkan aura negative ke orang lain. I prefer to send positive mood to everyone. Ya ngga.

Yeah, diam lagi dan diam lagi.

Terlalu jujur itu menyakitkan. Untuk banyak orang.. Namun bukan untuk gue. Gue lebih terima kalau orang bersikap jujur ke gue daripada memendam sesuatu yang tidak enak. Get everything clear gitu. Cape kan kalau semuanya menggantung, tiada alur?

Balik lagi, semua tergantung kondisi, situasi, apapun itu. Gue sebagai seorang Sabilla Mazaya akan berusaha untuk menjadi orang yang 'tepat'. Gue tau gue udah banyak kesalahan karena kurang 'diam', dan tentunya orang lain di sekitar gue justru terlalu tidak 'diam'. Jadi saling melawan gitu. Buruk memang. Gue akan mencoba lebih baik lagi ke depannya, we'll see. Bismillah.

Comments

Popular Posts